X Chapter 6
《Persiapan Untuk Pernikahan Part 2 》
Hari ini aku berangkat kesekolah tadi malam aku pulang kerumahku Misaki dan Hikari tinggal dirumah orang tuaku aku menjalani kehidupan sekolahku seperti biasa dan ketika waktu pulang ponselku berdering
Aku mengangkatnya nampaknya orang yang menelponku adakah pihak pengantar aku memesan pengantar untuk mengantar barang yang aku beli semalam mereka sudah ada didepan rumahku jadi aku bergegas menuju rumahku
Ketika aku sampai aku melihat sebuah mobil dengan 2 orang,mereka adalah pihak pengantar jadi aku mendekati mereka ketika aku mendekati mereka salah satu dari pihak pengantar bertanya kepadaku
「Apakah ini adalah kediaman milik Yamato Daiki 」
「Benar 」
「Jadi anda Tuan Daiki,silahkan tanda tangan disini dan disini 」
Pengantar barang itu memberikan sebuah papan bertuliskan surat dan disurat terdapat tempat tanda tangan,pengantar itu menunjuk sebuah tanda garis bawah dan menyuruhku untuk metandatangi diatasnya
Sedangkan yang satunya menunjukkan sebuah mesin gesek berukuran mini nampaknya itu memerlukan kartu kredit untuk melakukannya aku pergi kerumahku dan mengambil kartu atmku lalu menggeseknya sebuah notif berhasil dimonitor mesin gesek tersebut
「Baiklah dengan ini berarti pembayarannya sudah selesai 」
Kedua pengantar barang itu mulai mengangkat barang barang yang ada didalam mobil kedalam rumahku handphoneku kembali berbunyi aku tidak tau nomor siapa ini tapi tidak sopan kalau aku tidak mengangkatnya aku menjawab panggilan tersebut
「Halo namaku Yamato Daiki,ada keperluan apa menelponku 」
『Maaf mengganggumu Daiki san 』
Nampaknya yang memanggilku adalah Misaki aku,aku tidak tau mengapa dia memanggil tapi aku baru mengingatnya bahwa aku belum memberikan kontak telpon aku melihat bahwa para pekerja masih mengangkat barang
「Misaki ada ya 」
『... 』
Misaki hanya diam aku merasa aneh dengan ini tapi jika dia menelponku pasti ada sesuatu yang dia inginkan
『Daiki san,Hikari terus rewel kemungkinan dia ingin bertemu denganmu apakah kami boleh pergi kesana 』
Hikari nampaknya sedikit merasa kesepian well kurasa kehilangan sosok ayah selama 1 tahun pasti berat padahal kami baru berpisah selama 1 malam saja
Aku memikirkan apa yang harus kulakukan setelah ini tapi aku tidak punya kegiatan apapun setelah ini kecuali untuk mempersiapkan pernikahan kami
「Tentu saja silahkan kemari 」
『Terima kasih banyak Daiki san 』
Aku mengiyakan permintaan Misaki dan dari nada bicaranya sudah kelihatan bahwa dia agak senang aku menutup telponnya dan pergi kedalam rumah untuk mengganti pakaianku sesampainya didalam rumah perabotan sudah mulai ada,aku menuju keatas dan segera mengganti pakaian aku bisa mendengar bahwa para pekerja masuk dan keluar
Aku menggunakan pakaian biasa berlengan pendek dengan warna magenta ditambah pakaian jas pria terbuka berlengan panjang hitam dan celana hitam beserta sepatu
Setelah berganti pakaian aku pergi keluar ketika diluar aku para pekerja itu hamoir selesai aku mengecek jam pada handphone dan sudah menandakan jam 13.46
「Daiki san 」
Seseorang memanggil namaku dari belangku aku berpaling dan melihat Misaki bersama Hikari,Misaki berjalan menuju diriku dengan santai
Misaki menggunakan pakaian panjang tanpa lengan bewarna putih sedikit warna transparan menutupi bagian atas dadanya ditambah sebuah pita yang diikat berbentuk kupu kupu dibagian kerahnya dan sebuah tali yang agak lebar diikat dibagian pinggul nampaknya tali itu berfungsi untuk membuat pakaiannya ketat dibagian perut dan pinggul dan sepatu hitam dengan hak tinggi yang sedang dikombinasikan dengan rambut panjang dan mata keemasannya membuat Misaki tampil cantik dan elegan
Sedangkan Hikari menggunakan pakaian putih berlengan panjang dengan rok dan sepatu bewarna hitam ditambah sebuah jepet rambut bermotif kucing membuat Hikari sangat imut
Aku yang melihat mereka agak tersipu ini aneh kukira aku sudah membuang apa itu cinta dan mengubur diriku dalam kegelapan selalu sendiri dan menjalani hidup layaknya seorang tanpa tujuan tapi mengalami perasaan ini pada hari membuatku menyangkal semuanya kurasa diriku telah ditarik dari dalam kegelapan oleh mereka
Ketika kami bertemu Hikari memeluk tubuhku dengan erat seakan akan dia tidak mau berpisah aku tersenyum melihat ringkah lakunya bahkan Misaki berusaha untuk melepaskan Hikari dariku tapi Hikari tetap memelukku
「Tidak apa apa Misaki biarkan saja dia 」
Hikari menempel padaku layaknya sebuah cicak aku menangkapnya dan menggendongnya lalu aku melihat para pekerja itu semua barang barang yang ada dimobil sudah habis kurasa mereka sudah selesai mengangkut barangnya salah satu pekerja itu mendatangiku
「Terima kasih karena telah menggunakan layanan kami 」
「Sama sama dan terima kasih juga 」
Aku dan pekerja saling bertukar terima kasih lalu semua pekerja itu pergi dan meninggalkan kami bertiga saja seorang wanita tiba tiba mendatangi kami wanita itu kira kira berusia seperti Ayahku aku melihat sebuah cincin dijari manis kirinya wanita itu nampaknya sudah menikah aku dan Misaki kami membungkuk sedikit lalu memperkenalkan diri
「Perkenalkan namaku Yamato Daiki dan disebelahku adalah Misaki dan yang ada digendonganku adalah anak kami Hikari 」
Aku dengan sopan memperkenalkan diriku beserta Misaki dan Hikari melihat kami memperkenalkan diri wanita itu juga membungkuk dan memperkenalkan dirinya
Ahhh ternyata wanita itu adalah tetangga kami aku tidak terlalu mengenal siapa teranggaku lagipula aku baru tinggal selama 1 minggu dan juga aku jarang keluar rumah
「Apa kalian baru pindah 」
「Ya....,begitulah 」
「Kuharap kita akrab 」
「Tentu 」
Tunggu apakah hanya seperti ini perkenalan kecil aku heran kenapa dia bisa begitu santai sedangkan aku kebingungan aku jarang berinteraksi dengan orang lain apalagi tetangga
Tetangga kami akhirnya pergi meninggalkan kami dan menuju rumahnya yang ada disebelah rumahku aku melihat Hikari dan Hikari juga melihat kearahku lalu kami sama sama melihat Misaki,Misaki tertawa kecil karena melihat reaksiku dan Hikari yang sama dan hal itu juga membuatku tertawa kecil
Handphone yang ada didalam sakuku tiba tiba berdering aku mengambilnya dan melihat bahwa yang menelponku adalah Ayahku aku mengangkatnya dan mulai berbicara
「Ayah ada apa ? 」
『Daiki apa kau sibuk 』
「Tidak memangnya kenapa Ayah ? 」
『Sebenarnya Ayah dan Ibumu kebingungan tentang pakaian pengantin kalian 』
Rupanya masalah pakaian pengantin tapi apa yang perlu dibingungkan aku bertanya kepada Ayahku apa yang sedang dia bingungkan
「Apa yang bingung apakah pakaian tidak ada 」
『Bukannya tidak ada tapi kami tidak tahu berapa ukuran tubuh kalian jadi untuk mempermudahnya kamu harus datang kealun alun kota Ibumu akan menunggu 』
Ukuran pakaian ya?,aku juga tidak tau ukuran pakaian milikku apalagi Misaki
「Baiklah kami pergi 」
『Bagus Ayah menunggumu nak 』
Ayahku menutup telponya aku memasukkan handphoneku kedalam saku dan bertanya kepada Misaki
「Misaki kurasa kita punya kendala sebenarnya Ayahku dan Ibuku saat ini ingin membeli pernikahan tapi mereka kebingungan karena tidak tau ukuran badan kita 」
「Jadi begitu 」
Misaki tertawa kecil dan aku hanya tersenyum kecut lalu Misaki memegang tanganku
Tangan Misaki sangat lembut dan halus layaknya sebuah wol domba terbaik
「Ayo pergi Daiki san 」
「Tentu 」
Kami akhirnya pergi tapi sebelum itu aku mengunci pintu rumahku dan pergi kami bertemu Ibuku yang ada di alun alun kota dan membawa kami ketoko pakaian pernikahan
Ketika kami sampai toko itu agak berbeda dari toko lain well jika kebiasaan toko memiliki arsitektur modern tapi toko ini memiliki arsitektur tradisional
Didepan toko itu memiliki sebuah papan nama ‘Pembuatan Baju Tradisional’ aku menatap toko itu sedangkan Ibuku dan Misaki pergi masuk
Aku menggelengkan kepalaku lalu menatap Misaki,Misaki tersenyum padaku seakan akan dia ingin masuk kedalam toko itu
Rasa penasaran muncul dikedua matanya karena itu aku tersenyum kecil dan masuk kedalam ketika dalam aku melihat Ayahku,Ibuku,Misaki dan seorang wanita tua agak keriput dengan pakaian kimono bewarna coklat dan rambut hitam dengan sedikit uban
「Kau sudah datang nak 」
「Selamat datang Daiki san 」
Aku disambut oleh Ayahku dan Misaki jadi aku melakukan sapaan sopan
「Permisi 」
Aku menoleh kewanita tua itu dan dia hanya tersenyum aku membalas dengan senyum masam dengan sedikit khawatir
Wanita itu berjalan kearahku aku menjadi sedikit gugup dengan ini,aku gugup bukan karena situasi namun karena tatapan wanita tua itu
Wanita tua itu menatap Misaki dengan tatapan yang menusuk
「Jadi inikah anakmu dan wanita itu ? 」
「Benar 」
Wanita itu bertanya apakah Hikari adalah anakku dan Misaki dan aku hanya menjawab dengan kata ‘Benar’ dengan nada yang sedikit kecil
Wanita tua itu berjalan kembali ketempat dia berdiri dia menetap orang tuaku dan orang tuaku hanya bisa tertawa kecil
「Aku sudah menduga ini akan terjadi,tapi aku tidak menyangka akan secepat ini 」
「Hahahaha...,benar kurasa ini terlalu cepat Amane san 」
Nampaknya wanita tua itu bernama Amane well kurasa aku sudah dapat informasi baru dari ini
「Baiklah sekarang sebaiknya kita mulai saja pengukurannya,ikuti aku 」
Kami mengikuti Amane kesebuah ruangan diruangan itu terdapat berbagai macam peralatan jahit seperti pengukur,jarum dan lain lain
「Kau kemari 」
Amane menunjuk Misaki dan menyuruhnya untuk mendekat ke Amane,setelah mendekat Amane mengambil alat pengukur dan mulai mengukur ketika selesai Amane menyuruhku untuk mendekatkan Hikari kepadanya
Nampaknya Amane akan membuatkan baju untuk Hikari jadi aku menurutinya pada awalnya Hikari merasa takut namun setelah aku dan Misaki menenangkannya Hikari berhenti takut
Amane mulai mengukur Hikari dengan sangat teliti Amane terus mengukur tubuh Hikari setelah selesai Hikari langsung melekat kepada Misaki
Kurasa Hikari masih takut tapi Misaki berhasil membuat Hikari tenang lagi aura keibuannya sangat terlihat aku merasa seperti menjadi ayah yang tidak berguna Amane tersenyum melihat Misaki dan Hikari lalu menatapku
「Kalian bisakah keluar,ada yang ingin kukatan pada anak ini secara pribadi 」
Orang tua dan Misaki mengangguk setuju dengan itu lalu keluar dan hanya meninggalkan aku dengan Amane
Sebenarnya apa yang ingin Amane katakan padaku apakah itu sindiran atau pujian,aku menghela nafasku dan mulai menjernihkan pikiranku
「Jadi Amane san,apa yang anda ingin katakan padaku 」
「Sebelum aku mengatakannya duduklah terlebih dahulu 」
Aku dan Amane duduk dikursi dekat meja yang penuh alat alat jahit kami duduk dengan posisi saling berhadapan aku sedikit gugup dengan ini karena tatapan Amane san
「Kau tidak perlu gugup seperti itu 」
「Baik 」
Amane san mengetahui kalau aku gugup apakah itu kebetulan aku menyingkarkan pemikiran itu
「Kau tahu keluargaku selalu melayani keluarga Yamato dari generasi pertama sampai kegenerasi sekarang 」
Apa ?,keluarga Amane san melayani keluargaku dari generasi pertama tunggu apakah Amane san akan bercerita
「Dulu Ayahmu itu adalah anak yang nakal hampir setiap hari dia selalu membuat masalah bahkan pernah merusak beberapa barang ditokoku 」
「........ 」
Aku terdiam mendengar cerita dari Amane san aku tidak menyangka bahwa Ayahku dulu seperti itu sifatnya sangat berbeda
「Dan hanya ada satu orang saja yang mampu membuat Ayahmu tidak membuat masalah 」
「Seseorang ?,siapakah dia 」
Amane tersenyum kecil mendengar pertanyaanku
「Orang itu adalah Ibumu 」
「Eh ? 」
Ibu ?,Ibuku dia adalah orang yang mampu membuat Ayahku tidak membuat masalah tapi kalau dipikirkan Ibuku adalah sosok yang menakutkan ketika dia marah aku penasaran bagaimana dulu ibu
「Meskipun dulu Ayahmu itu adalah anak yang bermasalah tapi dia adalah anak yang baik,Ayahmu selalu menolong orang yang dalam masalah bahkan dia pernah berkelahi dengan orang yang jauh lebih tua darinya karena telah menyakiti seorang nenek 」
Jadi begitu Ayahku ternyata sama sepertiku selalu terlibat masalah demi orang lain
「Ketika aku mendengar bahwa dia akan menikah aku sangat senang lalu dia datang kepadaku dan meminta untuk dibuatkan pakaian pernikahan,aku membuat pakaian itu dengan sangat serius aku sangat puas setelah mengetahui bahwa Ayah dan Ibumu sangat menyukainya 」
「..... 」
「Banyak orang lebih memilih pernikahan modern daripada tradisonal tapi kali ini aku mendapatkan kesempatan membuat pakaian untuk generasi muda keluarga Yamato,ini adalah sebuah kehormatan bagiku 」
「Tapi apakah masih sempat membuatnya pakaian pernikahan tersebut,hanya ada waktu 6 hari saja Amane san 」
Aku kebingungan dengan pesanan pakaian pernikahan kami dan hanya ada 6 hari sebelum acara pernikahan tapi Amane san tersenyum padaku lalu menepuk pundak kananku dengan tangan kirinya
「Jangan khawatir,lagipula mengapa Ayahmu minta aku untuk membuatkan pakaian pernikahan kalian 」
「....,Aku tidak tau 」
「Sebenarnya,aku hanya perlu waktu 14 hari saja untuk membuat pakaian pernikahan orang tuamu 」
「Apa ? 」
Tunggu 14 Hari itu adalah 2 minggu maka dari itu perlu waktu 1 minggu untuk membuat 1 pakaian tapi kurasa ini mustahil kami hanya punya waktu 6 hari,bukankah membuat pakaian pernikahan tradisional memerlukan cara manual untuk membuatnya
Kurasa mustahil untuk membuat 2 pakaian pernikahan tradisional hanya dengan kurun waktu 6 hari saja,ketika aku berpikir waktu pembuatannya Amane san tertawa kecil
「Kau tidak perlu khawatir tentang waktunya,lagipula aku akan memanggil beberapa orang untuk membantuku jadi berhentilah untuk khawatir 」
Ah,Amane san sangat serius dalam hal ini kurasa ini mungkin karena orang orang sudah jarang yang menikah secara tradisional dan lebih memilih pernikahan modern
「Sekarang sebaiknya aku mulai bekerja,kau cepat berdiri disitu aku akan mulai mengukur ukuran tubuhmu 」
「Ba...,baik! 」
Amane san langsung menyuruhku untuk berdiri karena dia akan segera mengukur jadi aku langsung menurutinya ketika selesai Amane san menyuruhku untuk keluar lalu ketika keluar aku melihat Ayahku,Ibuku,Misaki dan Hikari yang sedang menunggu diluar toko
「Pa~ 」
Hikari menjulurkan kedua tangannya kedaku dengan wajah yang tersenyum ceria aku yang sudah mengetahui apa yang Hikari mau langsung mendekatinya dan membawanya dari gendongan Misaki
Dengan hari yang sudah menjelang sore aku dan semuanya memutuskan untuk pulang kerumah masing masing selama dijalan aku terus kepikiran tentang adikku
Aku ingin tau bagaimana reaksi saat mendengar kakaknya akan menikah tunggu sebentar jika adikku tidak merestuiku maka
Aku menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan pemikiran negatif lalu melanjutkan perjalan pulang,kurasa aku akan memberitahunya besok
Semangat update ditunggu
BalasHapus