X Chapter 2
《Wanita misterius 》
Tunggu sebentar apa yang dikatakan wanita itu tadi anak yang dia gendong adalah anakku ‘mungkin dia bercanda’ mengatakan hal itu dalam pikiranku aku menenangkan diriku dan bertanya kepada Misaki
「Anak itu adalah anakku? 」
「Benar 」
Apa yang sebernya terjadi disini aku tidak mengerti aku menatap anak itu dan melihat kesamaan terhadapa Misaki dan tidak ada kemiripan apapun denganku aku merasa sedikit lega jadi aku bertanya lagi kepada Misaki
「Apakah kita pernah bertemu ? 」
「Tentu kita pernah bertemu,apa kau lupa denganku 」
Pantas saja rasanya seperti pernah bertemu ternyata beneran pernah bertemu tapi dimana apa aku lupa,aku mulai mengingat masa laluku
Kalau tidak salah 2 tahun lalu saat aku di Tokyo pada malam hari,saat itu aku telah selesai bekerja jadi aku pergi pulang tapi ketika dijalan aku melihat wanita yang tidak sadarkan diri digendong oleh seorang laki laki dan beberapa teman prianya
Aku merasa curiga kalau wanita itu akan diperkosa oleh mereka jadi aku mulai mengikuti mereka ketika sampai kesebuah bangunan kosong pria yang menggendong wanita meletakkan wanita itu dilantai
「Mari kita bersenang senang dengan tubuh wanita ini,pestanya baru dimulai 」
「Hey,bagaimana kalau dia bangun 」
「Tenang aku sudah memasukkan obat bius kedalam minumannya lagipula jika dia bangun dia akan terangsang akibat obat perangsang yang kuberikan 」
Dan dugaanku ternyata benar wanita itu diberi obat bius dan perangsang oleh mereka dan mereka berniat memperkosa wanita itu jadi aku berhenti bersembunyi
「Hey!,kalian mau apakan wanita itu! 」
Aku memanggil mereka dengan keras sehingga mereka menoleh kearahku,mempertimbangkan usia dan badan kami memang berbeda tapi kalau soal bertarung tangan kosong akulah ahlinya
「Hey!,mengapa bocah sepertimu lakukan ditempat ini 」
Berusaha mengalihkan pembicaraan jangan harap aku termakan oleh ocehanmu
「Tidak ada kok,lagipula sedang apa kalian ditempat ini dengan seorang wanita tak sadarkan diri 」
Aku berusaha memancing emosi mereka dengan memutar balik pertanyaan dariku ke mereka wajah mereka mulai sedikit berkeringat salah satu diantara mereka meneguk ludahnya
「Ini urusan orang dewasa anak kecil sepertimu tidak perlu ikut campur,pergi sana 」
「Hooooh anak kecil ya,tapi bagaimana kalau AKU TIDAK MAU! 」
Aku mulai menggertak mereka dengan kata kataku melihat wajah mereka saja sudah membuat jengkel apalagi melihat prilaku mereka nampaknya mereka sudah membuat anjing pemburu bangun dari tidurnya
「1,2,3,4,bersiaplah untuk kerumah sakit 」
Aku menghitung jumlah mereka dan mereka berjumlah 4 orang aku membuat ekspresi dingin sambil menunjuk kepria yang tidak lain adalah dalangnya menurutku
Wajah mereka berempat nampaknya mulai membuat ekspresi ketakutan aku membuat persiapan untuk berlari kearah mereka
「Tenanglah,dia itu cuma anak anak 」
「benar kita pasti akan membuatnya merasakan pukulan karena sombong 」
Mengatakan itu dengan wajah yang ketakutan sambil berkeringat dengan tubuh yang getaran melontarkan kata sombong sungguh,kesabaranku saat ini telah mencapai batas
「Sombong,mari kita lihat siapa yang SOMBONG 」
Menggunakan nada bicara yang sangat tinggi,aku menghela nafasku dan berlari menuju mereka aku hanya memasang ekspresi dingin aku melompat dan mendaratkan tinjuku diwajah sang dalang
Sang dalang itu terjatuh dan aku langsung menoleh ke temannya salah satu diantara mereka malayangkan pukulannya kearahku namun aku menghindari pukulan itu dan langsung melakukan upercut dengan sangat kuat kepadanya ‘khack’ sedikit darah keluar dari mulutnya aku melemparnya tubuh orang yang kedua itu ketemannya keorang yang ketiga dan langsung menyerang orang keempat
Ketika aku menyerang orang keempat aku membuat lengkungan ditanganku dan langsung menyerangnya dileher hal itu membuat dia tidak bisa bernafas dan akhirnya tumbang tanpa kusadari sebuah pukulan mengenai pipi kiriku aku menoleh dan melihat orang yang memukulku ternyata orang yang ketiga
Bibirku nampaknya berdarah ketika aku terpukul jadi meludah dan membersihkan darah dibibirku
「Untuk orang sepertimu memiliki kekuatan seperti ini menarik tapi,jika kau kuat mampu kah kau menahan beberapa pukulanku 」
Aku meninju paha kirinya setelah itu meninju perutnya dia sedikit menunduk akibat pukulan diperut aku sudah menunggu momen ini jadi aku memegang lehernya dan menendang kakinya dari arah belakang sehingga membuatnya kehilangan keseimbangan jadi aku menggunakan momen itu untuk membantingnya kelantai dengan keras dan hal karena itu dia pingsan
「Well,3 lalat sudah kutepuk kurasa hanya ada satu lalat lagi 」
Aku menoleh kearah sang dalang,dalang itu nampaknya sangat ketakutan saat aku menatapnya dengan wajah yang tak berekspresi
「Tolong jangan sakiti aku,kamu mau uang,aku bisa memberimu uang banyak jadi tolong ampuni aku 」
Meminta ampun dengan suatu imbalan hanya orang brengsek saja yang melakukan itu membuat kesalahan dan meminta maaf dengan menyogok uang hal itu makin membuat marah,aku berjalan menuju pria itu dan memegang kerahnya
「Kata katamu,tidak berarti bagiku 」
Aku mengumpulkan seluruh tenaga ditangan kananku dan melepaskannya kewajah pria itu setelah menerima pukulanku pria itu pingsan dengan darah mengalir dari hidungnya aku melepaskannya dan menuju wanita itu
「Apa wanita ini punya alamat ya? 」
Aku menggaruk kepalaku dengan tangan kiriku dan memutuskan mencari alamatnya didalam dompetnya aku menemukan sebuah kunci,kunci itu memilik tanda ‘4A’ dan sebuah alamat aku tidak tau itu apakah alamatnya jadi aku memutuskan membawanya kealamat itu
Ketika aku sampai disebuah apartamen aku melihat pintu kamar dan menemukan pintu kamar bertuliskan ‘4A’ nampaknya alamat ini memang benar aku mengambil kunci itu dan membuka pintu apartamennya
Aku masuk kedalam sambil membawa wanita itu dengan cara menopangnya dibahuku
「Tidak terlalu besar tapi nyaman 」
Kata kata itulah yang menggambarkan ruangan apartamen,ukuran ruangangnya tidak terlalu besar didalam ruangannya sangat bersih dan rapi aku meletakkan wanita itu dikasurnya dan meregangkan tubuhku ‘krack’ suara itu adalah suara tulangku
「Membawa seorang wanita dengan menopang dibahu membuat pinggangku sakit 」
Aku memutuskan untuk keluar dari apartamennya ketika aku ingin keluar wanita itu sadar
「Mhmmm,dimana ini 」
「Saat ini kakak sedang berada diapartamen kakak 」
Aku membalas pertanyaan wanita tersebut aku pergi kedapur dan mengambil segelas air putih untuk diberikan kewanita itu
「Ini minumlah air putihnya 」
Memberikannya segelas air nampaknya dia masih berada dalam pengaruh obat jadi aku tinggalkan air putih itu dimeja dan langsung pergi keluar untuk pulang namun wanita menghentikanku dengan memegang tanganku
「Jangan pergi,aku takut....itu akan terjadi lagi 」
「Tenanglah,hal itu tidak akan terjadi aku sudah mengurus mereka jadi bisakah kau lepaskan aku 」
Aku harus segera pulang jika tidak aku akan dimarahi oleh orang tuaku namun wanita itu mulai mengeraskan cengkramannya aku tidak tau harus melakukan apa lagi
「Tubuhku....rasanya panas,aku tidak tau kenapa tapi rasanya aku ingin melakukan ‘itu’ 」
Kurasa obat perangsangnya mulai bekerja aku harus pergi dari sini aku tidak ingin mengambil pengalaman pertamanya jadi aku berbalik dan berusaha melepaskan tanganya dari tanganku dan hal itu membuatku lengah wanita itu tiba tiba menciumku
Bibir kami saling menempel satu sama lain aku terkejut akan hal itu dan membuatku tidak bisa berbuat apa apa selama beberapa detik namun aku dengan paksa melepaskan diriku darinya namun kepalaku menjadi sedikit pusing dan tubuhku merasa agak panas
「Jangan jangan obat perangsangnya masih tersisa dimulutnya,sial reaksi obat ini sangat kuat,harus kutahan 」
Aku berusaha agar tidak jatuh kedalam reaksi obat itu jadi aku langsung berjalan menuju pintu namun aku dipeluk oleh wanita itu ‘sial’ jika begini terus bisa bisa kami melakukan ITU
「Kak,tolong lepaskan aku 」
Wanita itu nampaknya telah jatuh dalam reaksi obatnya,aku masih bisa mempertahankan kesadaranku namun hal itu tidak berlangsung lama akhirnya penglihatanku buram dan tubuhku sudah tidak bisa kukendalikan
「Sialan..... 」
Aku kehilangan kesadaranku dan aku tidak tau apa yang terjadi selanjutnya,ketika hari mulai menjelang pagi aku terbangun aku mendapati diriku terbangun disebuah kasur yang bukan tempat tidurku
「Akh...,kepalaku rasanya sakit 」
Aku tidak bisa mengingat apapun yang terjadi tadi malam tapu aku tersadar nampaknya aku bangun tanpa pakaian apakah aku dan dia melakukanNYA
「Apa kau sudah sadar 」
Suara seorang wanita nampaknya sedang menyapaku jadi aku melihat sekeliling dan menemukan wanita yang tadi malam kuselamatkan wanita itu cuma memakai kaus putih berlengan pendek dan tidak mengenakan yang lain
「Ini air putih,minumlah 」
「Terima kasih 」
Aku mengambil air putih tersebut dan meminumnya ketika aku selesai minum aku meletakkan gelas di atas meja dekat tempat tidur aku juga menemukan bajuku terlipat rapi diatas meja itu jadi aku mengambil pakaianku dan mulai memakainya
「Apa kau mengingat apa yang terjadi tadi malam,aku tidak bisa mengingatnya 」
「Entahlah aku juga tidak tau tapi aku merasakan ada sesuatu yang aneh diperutku 」
Wanita itu meletakkan tangannya diperutnya
「Nampaknya kita melakukanNya 」
Aku berusaha dengan cepat berpakaian ketika aku selesai berpakaian aku menuju kepintu namun sebelum membuka pintu aku berhenti sejenak
「Jika hal itu terjadi jangan sungkan untuk datang kepadaku,aku akan bertanggung jawab 」
「Tapi ini adalah kesalahanku 」
「Bukan kesalahanmu melainkan keslahan kita,sebagai pria aku yang akan bertanggung jawab tidak peduli apapun yang terjadi akulah yang akan menanggungnya 」
Aku membuka pintu lebar lebar dan menatap langit dan hari telah menandakan bahwa sudah pagi sebelum aku melangkah keluar aku mengatakan sesuatu pada wanita itu
「Dan jika kau berpikir aku akan mengingkari janjiku,itu tidak akan terjadi kakekku berkata untuk tidak pernah lari dari tanggung jawab maka jangan sungkan jika kau bertemu denganku 」
Aku meninggalkan wanita itu sendirian dan akhirnya kembali kerumahku aku dimarahi oleh orang tuaku akibat tidak pulang semalaman aku tidak mengatakan apa yang kulakukan tadi malam dan dengan begini akhirnya aku bisa mengingat siapa wanita misterius itu
Udh chapter 2 ae wkwkw
BalasHapus